tau apa itu Affarint?

Sabtu, 17 November 2012

Masalah koq di permasalahkan ?


Mssalaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah.. tdaaaaaaaaaaak   >,<Remaja sekarang, selalu ngandelin emosional yang tinggi dalam menghadapi masalah. Tapi setelah emosi, malah gx mw d slahkan. Selalu merasa paling benar . iya gx sob ?Susah juga nih klo mw jadi orang sukses ..tpi kita masih ngandelin emosi kita dalam mnyelesaikan masalah.Sob sob.. Hidup ini gx rame banget kalo gx ada masalah.. terasa hampa jika di jalaninya tanpa masalah. Kenapa  coba ?karena dengan masalah lah,hidup kita mnjadi berarti. Dengan masalahlah kita mnjadi dewasa. Karena disitu,masalah menuntut kita untuk menyelesaikannya.. Masalah itu ibaratkan seseorang yang mempunyai hak untuk membuatmu sakit dan senang. Sakit karena kamu dibebani sesuatu yang sulit dan senang saat kamu bisa mengalahkan si masalah itu dan menjadikan dirimu lebih baik dari dewasanya. Kalo kita tetep menolak si masalah itu, maka si masalah akan tambah benci sob sama kamu yang akhirnya bukan malah menyelesaikan masalah, tapi si masalah malah nambah masalah lagi ke kamu.. mw gx di gituin sama si masalah ?.. yang mau silahkan sms ke saya..hheItulah faktor nya kenapa remaja sekarang jarang ada yang sesukses BJ Habibie,Soekarno< Moh. Hatta . karena mereka malh menghindar dari masalah . Sob, masalah itu harus di kangenin ya :* ..Hmm,,, ngmg2 mslah,emang masalah terberat apa yang sob pernah alami?Diputusin pacar? Di khianati sama sahabat ? di cap bodoh? ..

Ah itu mah biasa sob..  coba kita baca sejarah Nabi Muhammad SAW.. Subhaanalloh bgitu byak masalah yg menimpanya. dari mulai di ludahin, di lemapar tai , bhkan sempet mw d bunuh.. tapi kran Nabi dket sma Alloh jadi Alloh sllu mnjaganya.. Nah sekaang sob mw kan mslh sob teratasi? ya caranya perdekatkan diri sob sama Alloh.. Rugi lho gx dket sma Alloh.. ciyus dh sob :D

Siapa aku?


Seorang gadis cantik jelita terlahir di Garut, 25 September 1994 . Terlahir dengan nama yang sulit di hafal Rifni Nurdieni. Filosofi dari sebuah nama ini terkesan membingungkan bagi sang pendengar. Tapi itu tidak menjadi masalah bagi kelangsungan hidupku. :-D
Ia di lahirkan dari sebuah keluarga sederhana. Ayahnya Agus Syamsuddin guru di SMA dan ibunya Lilis Lismayantisebagai Wirausaha Pakaian . ia memiliki 1 adik laki-laki bernama Ihsan dan 3 kakak.
Gadis cantik nan jelita ini pernah menebarkan sayap kesuksesannya di sekolah ternama yaitu "Mahad Darul Arqam Garut". Kepercayaan orang-orang atas talent yang ia miliki tak di ragukan lagi. Banyak piala bergiliran menimpa diri sang gadis ini.
Semua yang ia dapatkan tak jauh dari proses yang sangat berat. Menghapus paradigma orang banyak bahwa rifni itu telat tobat dari segalanya merupakan hal yang sangat sulit. Terkenalnya seorang Rifni dengan kenakalannya membuat orang lain tak percaya lagi dengan segala perubahan yang ia lakukan. Pertarungan sengit menerpa dirinya dulu kala, Orang-orang berbantahan akan perubahan yang mustahil di lakukan oleh seorang Rifni. Namun itu tidak menjadi asumsi pada jiwa yang ingin berubah. Hingga pada akhirnya, orang-orang luluh akan sikap yang ia berikan pada semua orang dan berakhir dengan kepercayaan hakiki.
Kegemaran ia berenang membuat dirinya malu akan keadaan yang bertolak belakang dari dirinya. Seorang gadis ini terlahir dengan badan yang luamayan gemuk, sehingga orang-orang tak percaya bahwa obi ia adalah renang. :-D . Selain berenang, ia pun gemar menulis, berbicara, menyanyi dan acting.
Sekarang ia beranjak umur 18 tahun dan kuliah di Universitas mMuhammadiyyah Yogyakarta . Berada di Fakultas Agama Islam Jurusan Komunikasi dan Konseling Islam. Cita-cita iya sangat banyak , diantaranya adalah
_Penulis Besar
_Wartawan Muda
_Young Trainer
_Konselor Islam
_Penyanyi
Motto ia hidup adalah "Jadilah manusia yang sebenar-benarnya manusia"
"Jangan mati sebelum menulis"

Dunia mana yang ingin menerimaku?


Harus kemanakah kami pergi?

Pagi yang indah menyelimuti para resident asrama Unires UMY. Alunan lagu persahabatan menghentakan jiwa-jiwa bahagia. Keramaian personal KKI menyuguhkan kemesraan dalam kebersamaan. Tertawa menjadi satu . Menangis tak henti mengadu.
Terdiam di sudut kamar , memikirkan hasil UTS Psikologi Komunikasi dan Aqidah Akhlaq sungguh hal yang tak menarik. Ku cicipi sebungkus biskuat coklat yang di jual oleh mba Hema demi membahagiakan perut para resident. Tak ku dapat kebahagiaan dari sebungkus biskuat itu, aku coba berulang-ulang membahagiakan perut dengan beberapa bungkus biskuat coklat itu namun tak kunjung membuatku senang.  Setelah aku datang ke lorong anak-anak KKI, dan disanalah ku temukan kebahagiaan tanpa menguras uang sedikitpun . Celotehan lucu dari Iik De Rainbrow membuat senyumanku kembali sempurna . Di tambah pula saat melihat Shilla , senyumku melebihi kesempurnaan dari biasanya .
Waktu demi waktu senyuman terhenti seketika . Kegelisahan menaungi Lia yang bosan dengan suasana asrama. Iik, mba Hema, mba Iim dan aku tiba-tiba terhipnotis akan kegelisahan Lia. Sejenak berpikir, kemanakah tempat yang bisa menampung kami . Tawaranpun datang dari seorang gadis cantik nan sholehah yaitu mba Inayah. Dia menawarkan kami untuk main ke rumah orangtua angkatnya dengan memakai ontel. Rasa sedih tiba-tiba menghilang seakan-akan tak pernah ada kesedihan sebelumnya. Sorak ramai gembira membuat kami lupa mengontrol suara, sehingga amarah dari orang-orang sekitar pun menghampiri kami. Pagi yang enaknya di pakai tidur, malah terganggu karena suara kami yang menggelegar. Tapi itu semua tak membuat kami memikirkannya, karena yang terpenting saat itu adalah jalan-jalan naik ontel bersama-sama. Sudah terpikirkan bagaimana kebahagiaan itu mendekati kami.
Kring kring .. Suara hp mba Inayah berbunyi dan inilah detik-detik yang menegangkan, dimana mba Inayah akan minta izin untuk membawa teman-temannya ke rumah angkatnya.
“Assalamu’alaikum bu ….”
“Wa’alaikumslam wr wb ndo…”

Singkat cerita, mba Inayah selesai menerima telepon dari ibu angkatnya. Kembalinya mba inayah, membuat hati ini sakit. Dugaan buruk menghantui pikiranku. Akankah orangtua angkatnya tak ingin mendapat jamuan dari kami? ataukah orangtua angkatnya tak ingin punya tamu seperti kami?. Semua dugaan merasuki otakku. Pertanyaan demi pertanyaan tersirat dalam pikiranku. Hingga pada saatnya mba inayah berbicara sejujurnya dengan waj.
“Ndo, maaf . Gak bisa karena temen-temen anaknya orangtua angkatku nginep juga. Paling cuma 1orang yang bisa ikut . Gimana ndo?”
Clak clak clak, tetesan air mata satu demi satu turun ke lantai yang tersapu bersih. Tak mampu rasanya aku membendung kesedihan ini. Rasa kecewa juga tak hanya aku yang rasa namun terpancar jelas juga  dari wajah Iik, Lia, mba Iim dan mba Hema. Solusi tak berhenti di cari untuk mendapatkan kebahagiaan bersama. Berbagai opsi tempat di kumpulkan dan di musyawarahkan. Salah satu tempat yang ingin di singgahi adalah rumah mba hema . Namun terdapat kendala lagi. Jarak yang jauh tak memungkinkan kami untuk memakai ontel.
“Naek bis aja,murah koq. Cuma 8ribu PP” ujar mba hema dengan ekspresi datar.
“Iya hayu hayu” . Mba Iim sepakat atas tawaran mba hema . Lia pun sama , sepakat memakai bus. Namun lagi-lagi terdapat kekecewaan menghampiriku juga iik. Kami enggan menjadikan bus sebagai tempat peristirahatan sementara sebelum sampai menuju rumah mba hema. Aku dan Iik pun saling menatap dengan muka bingung .
“Ya sudah aku gak jadi pergi ya” . Ujar aku dengan nada kecewa.
“Iya aku juga”. Iikpun menyela.
Kegalauan seakan enggan lepas pada kegelisahan kami. Kasur, lemari, dan meja belajar menjadi saksi buta atas kepedihan hati ini. Selendang yang tersingkap pada leher seakan menjadi soulmate  menemani butiran air mata yang menetes tiap detik menahan kepedihan.
Kemana lagi kami harus pergiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii ???????????????????????????????????????????????????? 
Wahai alam nan besar ini, berilah sedikit tempat untuk kami singgahi.
Janganlah kau rela melihat kami terus dalam kegelisahan
Gerakan desir ombak di pantai melambaikan kebahagiaannya untuk kami
Akankah kau izinkan kami untuk bermain bersamanya?
Kerutan wajah ini menjadi bukti atas kekecewaan kami terhadap alam yang menolak kami
Mengurangi rasa hormat ini, Kami sebagai makhluk yang engkau tak pedulikan merasa sangat sangat kecewa atas penolakan yang kau berikan